Menabrak Dinding & Atap

Pertama, saya kenakan dulu kaca mata hitam. Lalu saya menulis (mengetik) lagi.

Jadi begini. Kemarin saya pinjam sebuah buku yang dilarang terbit (bukan tentang cumi-cumi), tetapi buku yang judulnya "Suara Gereja Bagi Umat Tertindas". Buku itu ditulis oleh Socratez Sofyan Yoman. Bukunya belum selesai saya baca, karena tadi malam sibuk liat-liat foto-foto landscape yang okey, dari link yang dikasih si Eew. Tapi sambil browsing tadi malem itu, saya nonton iklan siarannya Jeff Hutchens jalan-jalan di China. Dia itu fotografer, dan ini linknya klo kamu mau lihat : http://www.jeffhutchens.com.

Setelah itu saya jadi bimbang. Bimbang karena jadi pengen seperti Jeff Hutchens. Jalan-jalan, moto-moto, kasih tau orang banyak tentang yang mereka belum tau. Tapi gimana ya? Saya (masih) terbatas. Belum punya kamera (5D, datanglah!), belum punya jaringan luas seperti Kang Bebeng, masih memikirkan gimana caranya beresin kuliah (oh toga, datanglah!), belum punya duit banyak buat bayar penginapan kalo jalan-jalan (ya, minimal jangan sering-sering tidur di pinggir jalan lah), belum bisa beli perlengkapan jalan-jalan sendiri (ringkud waterproof, backpack yg okey, atau sepatu waterproof keren kaya punya Alan) dan juga masih harus memikirkan pekerjaan di kantor (ayo Creathink, cepatlah berlari!).

Jadi sekarang mimpi-mimpi saya itu belum bisa terbang dan menggantung di langit supaya bisa saya kejar. Mereka masih mentok menabrak langit-langit. Ketika mau keluar dari ruangan, mereka menabrak dinding. Tapi tenanglah mimpi-mimpi, saya bobol dulu sedikit-sedikit itu penghalang, supaya nanti kalian bisa bergabung dengan mimpi-mimpi James Nachtwey, Jeff Hutchens, (Alm) Steve Irwin, Paimo, ataupun Kang Galih Sedayu.

Saya lepaslah ini kacamata hitam.

Foto & Teks : Arza Nursatya

*Maaf kalo yang namanya disebut di atas, saya tak minta ijin dulu.