Senin, 27 Juli 2009

Part 1 : Prolog. Senyap.

Di hadapan saya ada selembar kertas pengubah sejarah. Sejarah hidup seorang saya.
Kertas formulir isian peserta SNMPTN.

Tangan saya berkeringat, detak jantung bertambah cepat setiap detik, kerongkongan saya serasa tercekat, dan.. saya gugup.

Saya bilang pada tangan, "Tolong atulah pegang kertasnya dengan ati-ati, ntar basah bisa jadi ga kebaca komputer."
Dua tangan ini hanya membalas dengan semakin banyak mengencingi kertas formulir tersebut.

Pasrah. Saya beralih ke jantung, "Jantung, kamu ga kecapean apa? Santai dulu dong, tapi jangan berenti."
Si jantung menambah bass di equalizernya. DUG DUGG DUGGGG DUGGGGGGG..

--- SHINGGG... ---

Lalu semuanya jadi gelap. Padahal saya belum sempat berbicara pada kerongkongan.
Saya tertidur?
Tidak tahu, karena di sini gulita. Tidak ada yang bisa saya tanya.



Bagian pertama dari banyak bagian berikutnya.

2 komentar:

  1. ah aku inget! ini cerita yang tadinya mau buat film maba tapi ga jadi gara-gara BEM.
    sabar yaaaaaaaa......

    BalasHapus
  2. arrghh... betulllll.. BEM bangsat.

    BalasHapus